Home » , » Tes Kesehatan Kuliah Kerjasama PT. PLN (Persero)

Tes Kesehatan Kuliah Kerjasama PT. PLN (Persero)

Written By Depid on Tuesday, June 26, 2012 | 5:22 PM

Setelah lolos dari Tes Akademik dan Psikotest, tahap selanjutnya yang harus di lalui adalah Tes Kesehatan. Tes ini bertujuan untuk menjaring calon mahasiswa (juga calon karyawan PT. PLN) yang kesehatannya bugar. Karena kondisi tubuh sangat mempengaruhi dengan kinerja kita. 

Sebelum melakukan Tes Kesehatan, sehari sebelumnya para calon mahasiswa kelas kerjasama PT. PLN (Persero) dikumpulkan untuk diberikan pengarahan dari PLN dan Klinik yang dipercaya PT. PLN untuk mengetes kita-kita. Dalam pengarahan tersebut, kita akan di jelaskan mengenai Kesehatan, cara menjaga kondisi tubuh, dan Tes apa saja yang akan diujikan dalam Tes Kesehatan mendatang.

Kali ini saya akan menceritakan secara gamblang pengalaman saya ketika mengikuti Tes Kesehatan di Politeknik kelas kerjasama PT. PLN (Persero) beberapa bulan yang lalu. Dalam tes tersebut, Tes Kesehatan dibagi menjadi 2 tahap, yaitu Tes Fisik dan Tes Penunjang (Laboratorium). Calon mahasiswa akan mengikuti Tes Penunjang (Lab) apabila lolos dalam Tes Fisik. 

Tes fisik di sini jangan berpikiran kalian akan berlari-lari, push up, dan teman-temannya itu. Itu tidak berlaku dalam Tes Fisik Kuliah Kerjasama PT. PLN (Persero). Tes yang diujikan diantaranya adalah:
  1. Tes Mata (Buta Warna dan Penglihatan)
  2. Tes BB dan TB
  3. Tes Keseimbangan
  4. Tes Kesehatan Dokter
Dalam tes penglihatan, kita nanti akan di tes mata kanan dan kiri kita secara bergantian dengan cara kita harus membacar huruf pada jarak tertentu. Bagi yang memakai kacamata, dilakukan tes 2x, yakni pertama tanpa kacamata, kedua memakai kacamata. Untuk tes Buta Warna, nanti kita akan dihadapkan dengan sebuah buku yang berisi banyak warna, namun di situ terdapat warna berpola yang membentuk suatu angka/huruf. Apabila kita bisa membaca angka/huruf tersebut, dapat dikatakan kita normal. Setelah itu, dari pengalaman saya kemarin, saya disodorkan sekumpulan pensil warna dan harus menyebutkan warna apa yang ditunjuk oleh orang yang mengetes saya. Sebenarnya ini sangat mudah, namun ternyata harus teliti, karena saya saja pernah salah menerka, harusnya warna hitam, saya bilangnya warna ungu. Hehehe.. Maklum admin juga manusia. Selain itu, ada beberapa warna yang saya tidak tau nama warnanya, contohnya pink-keputihan. Hayoo warna apa coba???  Hehehe...

Oke lanjut!! selanjutnya tes BB dan TB. Dalam tes tersebut saya hanya diukur berat badan dan tinggi badan saja. Sepertinya itu dilihat ideal/tidakkah tubuh kita. Bagi teman-teman yang bertinggi pendek tenang saja, jangan takut, karena saya telah membuktikan kalau tingginya itu tidak harus tuuuuinggi. Hahaha...

Untuk tes keseimbangan, kemarin saya dibawa ke sebuah kamar oleh petugasnya. Wah, petugasnya pas cantik banget itu. Hehehe... Di sana, saya di sikap dan badan saya di putar-putar beberapa kali oleh mbaknya itu. Nah, setelah itu mata dibuka, belum boleh jalan dulu. setelah beberapa saat, saya disuruh berjalan lurus menghadap ke depan. Cara jalannya ujung depan kaki dan belakang kaki harus bersentuhan satu sama lain dalam garis lurus, kemudian balik badan dan jalan kembali ke tempat semula. Cuma begitu saja, dan usahakan untuk tidak hilang keseimbangan ya...

Tes terakhir yang saya ikuti ialah tes kesehatan dokter. Di sini saya masuk ke ruangan dokter. Dan apa kata dokter di sana?? Langsung saja dokter berkata "Baju dan celananya di lepas semua ya.." Lantas saya menjawab dengan agak shock "Semua dok??" Dokternya menjawab, "Iya semua, dalemannya juga". Wah ini memang tes yang sangat berat yang saya alami. Akhirnya saya pun merelakan diri saya untuk dilihat oleh dokter tersebut. Hmm... Di situ kita di tes tensi darah kita, dilihat model tubuh kita, dan di cek apakah kita mengidap ambiyen/tidak (Tentunya agak sakit ya yang ini). Hmm... 

Setelah itu selesai, maka selesailah tes fisik untuk Kuliah kerjasama PT. PLN (Persero). Dan tak lupa saya selalu berdoa agar lolos. Pengumuman utnuk tes fisik ini tidak lama. Keesokan harinya (dini hari) Pengumuman pun sudah keluar. Dan akhirnya, saya dinyatakan lolos untuk mengikuti tes penunjang (Lab) keesokan harinya. Alhamdulillah....

 Malam hari sebelum mengikuti tes lab ini, diharuskan untuk berpuasa selama 12-14 jam sebelum pengambilan darah urine. Jadi timing yang tepat menentukan hasilnya lo.. Oke, langsung saja saya share pengalaman saya di tes lab ini. Pagi-pagi saya datang ke sebuah klinik itu (lagi) untuk mengikuti tes ini. Setiba di sana, ngantre dulu menunggu giliran pengambilan darah dan urin. Eits, itu kondisinya masih puasa lo. Hanya boleh minum air putih saja. Ketika ngantre pengambilan darah, saya sempat shock karena ada peserta yang sampai pingsan saat pengambilan darah. Waduh.. hati saya langsung tidak tenang, apalagi saya sangat takut dengan jarum suntik. 

Beberapa menit berlalu dan tibalah waktu saya. Ketika pengambilan darah, saya disuruh rileks oleh petugasnya. Setelah darah diambil, urin saya pun juga saya setorkan. Hehehe... Setelah itu saya makan dulu sebentar (karena saya dlam kondisi tidak fit). Darah dan urine tersebut digunakan untuk mendeteksi penyakit apa yang sedang saya idap dan mungkin yang akan saya idap beberapa tahun mendatang. Hebat ya.. Hehehe... Setelah tes itu, nanti ada tes audio, ronsen, dan jantung. Tenang saja, untuk tes lab ini kebanyakan santai kok. Hehehe.. mungkin hanya duduk/berbaring saja.

Hmmm... Buat sobat-sobat mungkin tipsnya agar lolos yaitu selalu menjaga kondisi tubuh, hindari junk food, jangan merokok, olahraga teratur, dan berdo'a kepada Alloh supaya diberi kelancaran dan lulus. Mungkin sampai di sini untuk Tes Kesehatan Kuliah Kerjasama PT. PLN (Persero) yang pernah saya alami beberapa bulan yang lalu. Semoga bermanfaat...

43 comments:

  1. mantap tipsnya :)
    sangat membantu saya gan :D

    ReplyDelete
  2. Info dan tips nya sangat membantu gan...
    Terima kasih atas infonya...

    ReplyDelete
  3. Thanks udah sharing pengalamannya :-D

    ReplyDelete
  4. @Yugo: Iya gan... moga moga bisa menjadikan semangat. Hahaha

    ReplyDelete
  5. apa juga rontgen perokok apa enggaknya juga mas ?

    ReplyDelete
  6. @aldiyan dwi: Iyaaa rontgen juga dilakukan. Bahkan cek jantung pun ada... Kalau kamu perokok, berhenti saja dek mulai sekarang. Teman saya saja yang perokok, dan saat mau tes2 gitu dia berhenti..

    ReplyDelete
  7. Jarak antara psikotest sama tes kesehatan berapa minggu?

    ReplyDelete
  8. @aryun: Kalau saya dulu sekitar 1 minggu lebih

    ReplyDelete
  9. mau nanya kak. sebenernya tes fisiknya itu ada tes lari juga nggak sih? kok katanya guruku ada tes lari juga?
    terima kasih...:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk penerimaan yang kelas kerjasama PLN ini nggak ada. Namun untuk penerimaan pegawai PLN dari jenjang SMA/SMK memang ada tes larinya. CMIIW

      Delete
  10. mas depid mohon dikirimi soal buat tes masuk dong ini email saya
    akaruniaadi@gmail.com
    tolong ya mas...ditunggu segera :D

    ReplyDelete
  11. ms minta tolong di share ke aq ya soal"nya
    d tunggu hlo
    trimakasihh
    niezafathoniabidah@gmail.com

    ReplyDelete
  12. mas mau tanya. kalau sudah diterima apakah lulusannya langsung direkrut oleh pln? atau melamar lagi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Langsung diterima jadi siswa prajabatan, jadi harus diklat prajabatan dulu ya.

      Delete
  13. Assalamualaikum. mas untuk tes fisik jika ada bekas luka atau misal penyakit kulit apakah akan berpengaruh?
    terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumsalam.., untuk bekas luka tidak apa apa kok, asal sehat aja sudah. Jangan takut, keep confident!

      Delete
  14. Mas kalau test Wawancara nya gimana

    ReplyDelete
  15. Mas kalau test Wawancara nya gimana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tes wawancara perkenalan, nanti disuruh cerita background kalian, dikasih permasalah atau pilihan, dan kalian tentukan pilihannya dengan alasan kalian. Intinya mereka menggali kemampuan dan pola pikir kita, termasuk sifat kita (idealis atau nggak)

      Delete
  16. Mas kalo gemuk apakah bisa lolos mas?
    Mksih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asal tinggi badannya oke, dan masih tergolong tidak obesitas, it doesn't a matter. Semangat

      Delete
  17. mas untuk test fisiknya gigi diperiksa gak? kalau diperiksa apa saja yang mempengaruhi saat diperiksa?

    ReplyDelete
  18. Kak yg wawancara kok ga ada ya?

    ReplyDelete
  19. Kak yg wawancara kok ga ada ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk tes yang wawancara, bisa ditanyakan di sini ya. Karena belum sempat saya tulis, bingung nulisnya bagaimana. Haha

      Delete
  20. waktu kakak tes itu yang daftar ada berapa anak kak? Trus yang diterima berapa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dulu ketika saya tahun 2012, yang daftar ada 1016 peserta. Kuota yg diterima 48 orang, dimana 24 kelas teknik listrik dan 24 kelas teknik konversi energi

      Delete
  21. Kalo giginya tidak pengkap dan ditembel berpengaruh pa tidak ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo ditambal nggak apa apa kok, teman saya dulu ada yang begitu. Kalo pun lengkap tidaknya yg bagaimana maksudnya ya? Ompong?

      Delete
  22. Kak ada batasan min / plus mata untuk tes fisik?

    ReplyDelete
  23. Kalo pake behel gimana bang? Boleh?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak papa kok, asal gak banyak yang lubang dan dicabut giginya

      Delete
  24. Apakah ada batasan tinggi badan minimal?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengalaman saya, tidak ada kok. Saya aja pendek orangnya

      Delete
  25. adzkiafaradiba@gmail.com ,tolong nggeh masss

    ReplyDelete

Jika ada yang masih kurang jelas, silahkan untuk bertanya pada kolom komentar di atas atau dengan menghubungi saya di halaman kontak.

1. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi komentar.
2. Semua komentar dengan menambahkan link akan dihapus dan tidak ditindaklanjuti

close