Masa Orientasi Siswa (MOS)

Masa Orientasi Siswa atau lebih populer dengan panggilan MOS sebenarnya merupakan sebuah kegiatan awal bagi para peserta didik baru yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan mengenai sekolah barunya. Mendengar kata MOS seakan pikiran kita terfokus ke bentuk penganiayaan, permainan, dan hukuman. Namun di balik itu, sebenarnya ada sisi positif dari MOS dan tentu juga ada sisi negatifnya. Kali ini saya ingin membeberkan kedua sisi tersebut berdasarkan pengalaman saya.

Kali ini saya akan mengulas sisi positif dan negatif MOS bagi siswa yang mengikutinya. Satu hal yang paling penting dari MOS itu sendiri adalah membentuk jiwa bertanggung dan karakter. Bagaimana bisa? Ini dikarenakan dengan adanya perintah dari senior (OSIS) untuk mencari bahan-bahan aneh yang diwajibkan kepada siswa baru agar dibawa ke sekolah. Dari hal tersebut, dapat kita ambil sisi positifya, yaitu seberapa besarkah tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang diberikan kepada orang lain. Namun, hal ini juga memberikan dampak negatif. Terutama kepada para wali/orang tua. Mengapa tidak, karena hal tersebut membuat orangtua/wali menjadi repot mencarikan barang-barang aneh tersebut hingga mereka mengeluarkan banyak biaya transport. 

Sisi positif yang lain yaitu dengan adanya MOS ialah membentuk karakter siswa baru. Saya dapat mengatakan hal itu karena dengan berbagai hukuman dan tanggungjawab yang besar, karakter siswa akan terbentuk. Diharapkan dengan kegiatan itu siswa memiliki jiwa kepemimpinan, kemandirian, tanggungjawab, dan tidak mudah menyerah. Ini adalah poin penting bagi siswa, karena kelak mereka akan hidup melawan dunia ini tidak selalu dengan bantuan orangtuanya. Namun, ini juga memberikan sisi negatif bagi siswa itu sendiri. Bagi yang lemah mentalnya, kebanyakan mereka akan tambah manja dan mungkin juga akan trauma dengan kegiatan-kegiatan seperti itu. 

Mungkin hanya itu saja yang dapat saya utarakan di sini, catatan saja bagi siswa baru hendaknya mengikuti kegiatan MOS ini dengan sungguh-sungguh dan dapat mengambil sisi positif dari kegiatan ini. Bagi para senior (OSIS), jangan terlalu mempersulit gerak para siswa baru, berikan mereka keadilan dan justru jangan pernah memanfaatkan mereka untuk hal-hal pribadi. Hendaknya saling memberikan kontribusi semaksimal mungkin demi mewujudkan siswa yang berkarakter, berkompeten, dan tidak berfikiran negatif.