Pada akhirnya tepatnya di penghujung tahun 2020, saya beserta istri saya (alhamdulillah kami menikah awal Maret 2020, dan belum terposting ceritanya di blog ini) berencana untuk pulang ke Semarang, Jawa Tengah. Kami sementara berdomisili di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan dimana tuntutan pekerjaan saya. Akhir Desember kami berdua akhirnya melakukan Rapid Antigen dengan hasil NEGATIF. Sehingga kami percaya diri untuk pulang ke Jawa, yang mana kami berdua memang cukup patuh untuk melaksanakan prokes 3M.
24 Desember hingga awal Januari 2021 kami menghabiskan waktu di Jawa. Kami hanya berdiam diri di rumah, dan hanya menemui orang-orang tertentu saja (keluarga). Pada akhirnya waktu mengharuskan saya untuk kembali bekerja, istri saya tinggal di Semarang sembari menunggu lahiran (alhamdulillah, istri saya sedang hamil 6 bulan kala itu dengan kondisi sehat, mohon bantu doanya ya teman-teman agar istri dan kandungannya sehat terus hingga hari persalinan dan lahir. Aamiin).
Sehari sebelum keberangkatan dari SRG ke UPG, saya Menjalani Rapid Test Antigen kembali. Alhamdulillah hasil Rapid Test Antigen menunjukkan kondisi saya baik, dimana saya NEGATIF dari COVID-19. Secara tak langsung, artinya in shaa Alloh keluarga saya dan orang-orang yang saya temui sebelum hari ini dalam kondisi sehat juga. Tanggal 5 Januari 2021, saya flight dari SRG dan meninggalkan istri saya dulu di Semarang yang in shaa Alloh akan saya kunjungi kembali pada Maret 2021 sekalian acara 7 bulanan kehamilan istri saya.
-------
Kondisi di bandara terutama di UPG sangat ramai, sangat susah menjalankan prokes 3M terutama saat turun dari pesawat, naik bus menuju gedung bandara dan saat pengambilan koper. Hampir mustahil menerapkan prokes 3M karena banyaknya orang-orang di bandara. Namun saya tetap berusaha untuk patuh menjaga masker saya dan selalu menyemprotkan handsanitizer pada tangan saya sebelum menyantuh muka.
Kondisi saya saat itu masih sehat, hingga saya tiba di mess di Kab. Barru pada 5 Januari 2021 tengah malam. Namun ketika membuka kamar mess, saya langsung mengalami flu lantaran kamar saya berbau debu dan saya alergi terhadap debu. Hari-hari saya jalani di Sulawesi seperti biasa, hingga pada Minggu siang 10 Januari 2021 badan saya mengalami demam dan merasa seperti masuk angin. Saya mencoba untuk beristirahat dan tetap makan untuk menjaga kondisi saya.
Senin, 11 Januari 2021 badan saya sudah agak mendingan. Kaki pegal-pegal dan demam sudah hilang, namun kepala masih sedikit pusing. Saya tetap menjaga asupan makanan saya dan saya merasakan kondisi saya semakin membaik.
Rabu, 13 Januari 2021 kondisi tubuh saya serasa tidak mengalami sakit apapun. Namun hasil Rapid Test Antigen kemarin saya akhirnya menjadi bagian dari salah satu penyintas COVID-19 di Indonesia. Akhirnya, pada hari Rabu siang saya melaksanakan PCR SWAB Test di RS Sandi Karsa yang ada di Makassar sekalian melakukan isolasi mandiri di Makassar. Alhamdulillah sekali dari kantor menyediakan rumah sebagai tempat untuk isoasi mandiri, dan saya di support beberapa bahan makanan. Sembari menunggu hasil PCR SWAB Test, saya menghabiskan waktu di Makassar, isolasi mandiri. Berita baiknya, alhamdulillah teman-teman saya di mess yang langsung screening dengan Rapid Test Antigen hasilnya NEGATIF.
Kamis, 14 Januari 2021 kondisi tubuh saya sama seperti hari sebelumnya, merasa baik dan seperti orang sehat. Hanya satu keluhan yang muncul, ketika BAB tinja saya berupa seperti orang sedang diare (bahasa gaulnya mencret). Selain itu hampir tidak ada keluhan, perut saya pun tidak mengalami mules meskipun kondisi BAB saya sebagaimana terdeskripsi tersebut. Pada hari ini juga, dikantor dilanjut screening Rapid Test Antigen dengan hasil ada yang POSITIF dan ada yang NEGATIF. Saya sangat bersyukur sekali, dengan POSITIF nya Rapid Test Antigen saya dua hari lalu, di kantor proyek dilaksanakan Rapid Test Antigen massal, sehingga ini seperti menjadi moment bahwa semua personil dapat di screening kondisinya, karena memang kita tidak tahu record jejak per individu.
Kebanyakan orang berfikir bahwa kami para pendatanglah (yang naik pesawat) yang pasti membawa virus, padahal kami lah yang hitungannya sering melakukan Rapid Test Antigen dari pada yang tidak mempunyai kepentingan naik pesawat. Maka berdasarkan hal ini, marilah kita bersama-sama menjaga, patuhi 3M meskipun tidak ada kepentingan dari teman-teman untuk melakukan Rapid Test Antigen seperti kami yang akan pulang naik pesawat. Karena sejatinya kita semua tidak tahu, dari mana datangnya virus itu, dimulai dari siapa virus itu, dan kapan datangnya virus itu.
Jumat, 15 Januari 2021 akhirnya handphone saya mendapatkan pesan penting yang saya tunggu-tunggu dari dokter RS Sandi Karsa. Beliau menginformasikan bahwa hasil PCR SWAB Test saya adalah POSITIF, sehingga saya harus isolasi mandiri lebih lama. Sudah tidak kaget dengan informasi tersebut, karena sebelumnya Rapid Test Antigen saya menunjukkan hasil yang sama. Dokter RS Sandi Karsa alhamdulillah sangat peduli terhadap saya, yang mana beliau menjelaskan bagaimana saya harus beraktivitas selama isolasi mandiri, dan berapa lama saya harus isolasi mandir, dan kapan waktu tercepat saya harus melakukan PCR SWAB Test kembali. Dokter juga meresepkan beberapa obat (antivirus, antibody, multivitamin, dll) dan menghubungi klinik untuk mengirimkannya kepada saya via g*send, hingga malamnya dokter juga masih sempat-sempatnya mengirim pesan singkat via handphone kepada saya untuk memastikan kembali apakah obatnya sudah diterima dan diminimun.
Sabtu, 16 Januari 2021 hingga Jumat 22 Januari 2021 aktivitas saya terbilang hampir sama. Hampir setiap pagi saat perut kosong saya usahakan untuk makan buah terlebih dahulu, dilanjut dengan cuci muka, kumur (air+betadine) dan cuci hidung (air infus). Kemudian sarapan, minum obat. Jika cuaca bagus menyempatkan diri berjemur di bawah sinar matahari. Kemudian lanjut dengan kegiatan sehari-hari. Intinya saya harus tertib makan, mencoba untuk selalu mengemil (buah), dan rutin mencuci hidung. Oiya, isolasi mandiri ini saya jalani selama 10 hari terhitung dari tanggal saya melakukan SWAB PCR Test, dan di hari ke-11 saya harus melakukan kontrol SWAB PCR Test kembali. Satu hal lagi yang baru keingat, ini lo macam-macam obat yang saya peroleh dari dokter.
Kiri ke Kanan: Antivirus, Vitamin D, Antibiotik, Multivitamin |
Sabtu, 23 Januari 2021, saya kembali ke RS Sandi Karsa untuk melakukan SWAB PCR Test. Saat itu saya yakin, kondisi saya sudah membaik dan bebas COVID-19.
Minggu, 24 Januari 2021 saya melanjutkan isolasi mandiri sembari menunggu hasil SWAB PCR Test. Ternyata keesokan harinya (Senin, 25 Januari 2021) dokter dari RS Sandi Karsa menelepon dan menginformasikan bahwa hasil SWAB PCR Test saya adalah NEGATIF. Syukur alhamdulillah, akhirnya setelah kurang lebih 12 hari isolasi mandiri, hanya ditemani beberapa kucing saat isolasi mandiri, saya bisa keluar dari situasi tersebut. Sebenarnya situasi tersebut tidak sulit, tapi mungkin akan terasa sulit bagi beberapa orang terutama bagi mereka yang sudah down diawal ketika di vonis bahwa Positif COVID-19.
Pelajaran penting yang dapat saya petik dari pengalaman saya di atas adalah mari sama-sama kita jaga diri sendiri dan menjaga orang lain dengan mematuhi protokol kesehatan 3M (sekarang 5M ya sepertinya), makan juga harus rutin dimana untuk menguatkan imun tubuh. Kedua hal tersebut sangat berkolerasi dan tidak dapat ditinggalkan salah satu. Selain itu mari kita hilangkan persepsi bahwa perantau atau pendatang, memiliki probabilitas pembawa COVID-19 karena nyatanya kita semua benar-benar tidak tahu mulai dari siapa virus itu menyebar dan kapan virus itu mulai menyebar.
Selama isolasi mandiri,saya sempat membaca beberapa literatur dari instagram (akun @pandemictalks) yang mana menurut saya penting untuk saya share kembali di blog saya dengan topik masih seputar COVID-19, sebagaimana berikut.
Akhir kata, semoga kita semua selalu sehat dan selamat, dijauhkan dari virus yang viral lebih dari setahun ini. Semoga apa yang saya tulis dapat memberikan nilai positif dan manfaat bagi teman-teman yang membaca.
Terima kasih,
0 comments:
Post a Comment
Jika ada yang masih kurang jelas, silahkan untuk bertanya pada kolom komentar di atas atau dengan menghubungi saya di halaman kontak.
1. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi komentar.
2. Semua komentar dengan menambahkan link akan dihapus dan tidak ditindaklanjuti